Hajaran Tuhan
Kalangan Sendiri

Hajaran Tuhan

daniel.tanamal Official Writer
      5733

"Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu,"  Mazmur 94:12

 

Sahabat, pernahkah Anda dihajar oleh Tuhan? Umumnya, kata 'hajar' diartikan negatif. 'Menghajar' umumnya diakibatkan oleh kesabaran yang sudah habis, kejengkelan yang memuncak, amarah yang meledak-ledak disertai rasa benci dan dendam. Namun, percayalah, hajaran yang dilakukan oleh Tuhan itu sangat berbeda! Dia menghajar umat-Nya dengan maksud yang baik. Hajaran Tuhan itu bersifat mendidik! (1 Korintus 11:32).

Tuhan tidak pernah menyerah dan berhenti untuk  'menghajar'  kita sampai rencana-Nya digenapi dalam hidup kita. (Ibrani 12:5). Lalu, mengapa Tuhan sangat perlu menghajar anak-anak-Nya?

1. Menuntun kita kepada pertobatan.

Daud pun menyadarinya dalam  Mazmur 119:67, 71, 72. Dengan hajaran Tuhan melalui masalah atau penderitaan kita akhirnya menyadari akan kesalahan yang telah kita perbuat dan takut untuk berbuat dosa lagi, seperti yang dirasakan oleh anak bungsu dalam perumpamaan anak yang hilang (Lukas 15:11-32). Karakternya berubah setelah mengalami penderitaan. Akhirnya ia bertekad untuk kembali kepada bapanya.

2. Bagian dari proses pendewasaan.

Tuhan menghendaki setiap kita mengalami pertumbuhan rohani. Tidak mungkin kita sudah mengikut Tuhan selama bertahun-tahun tapi tetap saja menjadi bayi rohani, kanak-kanak rohani, atau kerdil rohani, melainkan harus mengalami pertumbuhan dari hari ke sehari, (Efesus 4:13).  Menjadi dewasa rohani adalah target Tuhan!

Ketika kita masih bayi rohani kita membutuhkan  'susu yang murni', tapi ketika kita beranjak remaja bahkan dewasa di dalam Tuhan kita harus menerima makanan-makanan keras yang memang cocok bagi kita,  (Ibrani 5:13-14). Karena itu Tuhan perlu menegur kita dengan keras, dan jika perlu ia akan menghajar kita melalui masalah dan penderitaan supaya kita tidak cengeng, tapi semakin kuat. (Amsal 13:24).

Inilah fakta yang sering dilupakan oleh anak-anak Tuhan, sehingga ketika diperhadapkan dengan masalah, penderitaan atau kesesakan seringkali kita mudah kecewa, mengeluh, bersungut-sungut dan berputus asa. Lalu dengan secepat kilat kita marah kepada Tuhan dan berpikir bahwa Tuhan itu jahat, kejam dan tidak mengasihi kita, padahal  'hajaran'  Tuhan adalah untuk kebaikan kita juga.

Ikuti Kami